Dengan Alam Kita Belajar Kehidupan..Dengan IT Kita Belajar Teknologi..Dengan Spiritualism KIta Belajar Keimanan!!!
Mau Pasang Iklan Klik Disini!
Adsense Indonesia

Pengendalian Bahaya Kebakaran

Senin, 02 Agustus 2010

PENGENDALIAN BAHAYA KEBAKARAN



Pengetahuan dan pemahaman tentang kebakaran wajib diketahui oleh semua karyawan, baik yang bertugas di lapangan maupun staff kantor. Sebisa mungkin api segera dipadamkan sebelum membesar karena apabila sudah membesar dan tidak terkontrol akan berbahaya dan sulit untuk dipadamkan. Salah satu media yang digunakan untuk memadamkan api adalah Fire Extinguisher.

Perusahaan harus melatih karyawan untuk menggunakan peralatan tersebut dengan benar, memeriksa dan merawat semua peralatan kebakaran. Serta mengetahui lokasi dimana alat-alat tersebut disimpan.

A.    FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGAMANAN TERHADAP BAHAYA KEBAKARAN

a.    Kesadaran akan bahaya kebakaran (Fire Consciousness).
b.    Pengetahuan tentang api dan pencegahan kebakaran (Knowledge).
c.    Ketrampilan mempergunakan alat pemadam api dan peralatan lainnya (Skill).
d.    Sarana dan kualitas peralatan (Equipment).
e.    Perawatan peralatan alat pemadam api (Maintenance).


Sumber : cartenz adventure


Selengkapnya...

Sejarah & mengenal Rock Climbing ( panjat Tebing )

 

I.   SEJARAH PANJAT TEBING
Aktivitas panjat tebing sudah dikenal masyarakat sejak lama bahkan masyarakat tradisional, mereka melakukan pemanjatan guna mencari sumber kehidupan ataupun perlindungan, khususnya didaerah pantai dan kawasan karst untuk mencari sarang  burung atau sumber mata air. Tetapi mereka tidak memakai system dan prosedur yang baku seperti dalam olahraga panjat tebing sehingga faktor keamanan dan tingkat resiko yang dihadapi sangatlah tinggi.
Panjat tebing pertama kali dikenal di kawasan benua Eropa tepatnya di kawasan pegunungan Alpen sebelum perang Dunia I. Pada awal tahun 1910 dinegara Austria mulai diperkenalkan penggunaan peralatan-peralatan yang digunakan untuk menunjang dalam kegiatan panjat tebing seperti carabiner (cincin kait) dan piton (paku tebing) yang pada saat itu masih terbuat dari besi baja. Dan berawal dari situlah para pendaki dari Austria dan Jerman mulai mengembangkan peralatan dan teknik olah raga ini. Seiring waktu yang terus berjalan peralatan olah raga ini banyak mengalami inovasi, terutama pada bahan pembuatannya, uji kekuatan gaya tariknya, kepraktisan penggunaan alat serta prosedur keamanan alat yang telah distandartkan.
Di Indonesia olahraga panjat tebing sendiri telah terbentuk sejak tahun 1988 yang memiliki organisasi yang pada saat itu bernama FPGTI (Federasi Panjat Gunung Dan Panjat Tebing Indonesia) yang kemudian berganti nama dengan FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) sampai sekarang ini.
Sumber : cartenz adventure

Selengkapnya...

Cara merawat Sleeping Bag

Banyak orang yang masih belum tau atau salah dalam merawat Sleeping Bag, sehingga membuat Sleeping Bag capet rusak, pastinya akan mengelurkan banyak biaya jika mengalami hal tersebut.
berikut beberapa cara merawat Sleeping Bag :
1. Dalam perawata Sleeping Bag sebaik nya TIDAK TERKOMPRESI saat penyimpanan ( dalam jangka waktu lama ) TETAPI disimpan di tempat yang longgar. Karena dapat memperngaruhi performance nya, atau dikeluarkan dari tempatnya kemudian ditaruh di kantong plastik besar + pengharum plus anti jamur / ngengat ( setelah di bersih kan jika ada noda )

Sumber : cartenzadventure



Selengkapnya...